Penyebab Ginjal Bocor: Mengungkap Rahasia Kesehatan Ginjal Anda

Penyebab Ginjal Bocor: Mengungkap Rahasia Kesehatan Ginjal Anda

Ginjal adalah organ penting dalam tubuh kita yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan cairan, menyaring limbah, dan menjaga tekanan darah. Namun, apa yang terjadi jika ginjal mengalami “bocor”? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penyebab ginjal bocor, menguraikan faktor risiko, dan memberikan tips sederhana untuk menjaga kesehatan ginjal Anda.

Apa Itu Ginjal Bocor?

Sebelum kita membahas penyebabnya, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan “ginjal bocor”. Ginjal bocor, atau yang dikenal sebagai sindrom ginjal bocor, terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring protein dengan baik. Protein yang seharusnya disaring dan diserap kembali oleh ginjal malah keluar bersama urine. Ini dapat menjadi tanda adanya masalah serius pada fungsi ginjal.

Penyebab Ginjal Bocor

Berikut penyebab ginjal bocor yang perlu diketahui!

  1. Penyakit Ginjal Kronis (PGK)

PGK adalah salah satu penyebab utama ginjal bocor. Kondisi ini merusak glomerulus, struktur kecil di dalam ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan kebocoran protein.

  1. Diabetes

Diabetes adalah faktor risiko yang signifikan untuk ginjal bocor. Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan glomerulus.

  1. Infeksi Ginjal

Infeksi pada ginjal, terutama pielonefritis, dapat menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal dan memicu kebocoran protein.

  1. Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat, seperti NSAID (antiinflamasi nonsteroid) dan obat pengontrol tekanan darah tertentu, dapat berkontribusi pada kerusakan ginjal.

Gejala Ginjal Bocor

  1. Pembengkakan: Kebocoran protein dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat terlihat sebagai pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah.
  2. Urine Berbuih: Urine yang berbuih atau mengandung darah dapat menjadi tanda adanya protein yang keluar bersama urine.
  3. Tekanan Darah Tinggi: Ginjal bocor seringkali terkait dengan peningkatan tekanan darah. Pemantauan tekanan darah secara rutin penting.

Cara Mencegah Ginjal Bocor

  1. Kontrol Gula Darah: Jika Anda memiliki diabetes, menjaga kadar gula darah dalam batas normal adalah kunci untuk melindungi ginjal.
  2. Pantau Tekanan Darah: Memantau tekanan darah secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
  3. Pola Makan Sehat: Diet rendah garam dan tinggi nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.
  4. Hindari Konsumsi Alkohol Berlebih: Konsumsi alkohol berlebih dapat merusak ginjal, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan bijak.

Tips Sehari-hari untuk Kesehatan Ginjal

  1. Minum Air Secukupnya: Menjaga tubuh terhidrasi membantu ginjal berfungsi dengan baik.
  2. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan dan tekanan darah, mendukung kesehatan ginjal.
  3. Hindari Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat kerusakan ginjal.

Penutup

Ginjal bocor bukanlah kondisi yang seharusnya diabaikan. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan ginjal dan mencegah masalah yang lebih serius. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika mengalami gejala atau memiliki faktor risiko tertentu.

Ketahui Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-Paru

Salah satu penyebab utama seseorang terkena penyakit kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Rokok atau asap rokok mengandung lebih dari 60 zat beracun yang dapat memicu perkembangan sel kanker. Lalu, siapa yang berisiko besar terkena penyakit kanker paru-paru?

Mengenal Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang bermula pada paru-paru dan menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Menurut American Cancer Society, kanker paru-paru dibagi menjadi dua jenis berdasarkan ukuran sel kanker, yaitu:

  • Penyakit Kanker paru-paru karsinoma sel kecil (KPKSK)

Kanker jenis ini biasanya dialami oleh perokok berat. Selain itu, jenis kanker ini bahkan lebih sedikit dialami dibandingkan jenis kanker lainnya. Meskipun begitu, jenis ini dapat menyebar dengan cepat di dalam tubuh.

Sekitar 70% pasien yang mengalami kanker jenis ini sudah berada pada stadium kanker paru-paru yang cukup parah ketika menjalani diagnosis.

  • Penyakit Kanker paru-paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)

Istilah kanker jenis ini meliputi beberapa jenis kanker paru. Dalam kondisi ini berarti sel-sel kanker lebih besar daripada KPKSK dan lebih banyak orang yang mengidap jenis kanker ini.

Kondisi ini tidak berkembang secepat KPKSK, sehingga diperlukan pengobatan yang berbeda untuk kanker jenis ini. Jenis kanker yang biasanya termasuk dalam jenis ini adalah squamous cell carcinoma, adenocarcinoma dan large cell carcinoma.

Baca juga: Apa itu abses payudara?

Kelompok Orang yang Berisiko Terkena Kanker Paru-Paru

Risiko kanker paru-paru dapat diturunkan dengan melakukan gaya hidup sehat apalagi jika memiliki risiko mengidap penyakit ini. Lalu, siapa saja orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru? Berikut diantaranya:

  • Perokok aktif

Penyebab seseorang mengalami kanker paru salah satunya adalah karena kebiasaan merokok. Ketika menghirup asap rokok, berbagai kandungan kimia yang ada dalam rokok akan masuk ke dalam paru-paru dan dapat memicu kerusakan jaringan.

Tubuh dapat memperbaiki jaringan yang rusak dengan sendirinya pada awal kerusakan. Namun, jika kerusakan terjadi dalam wktu cukup lama dan terus menerus, hal tersebut membuat perubahan jaringan sehingga memicu munculnya sel abnormal yang tidak terkendali. Kondisi ini yang dapat menyebabkan munculnya sel kanker paru-paru.

  • Perokok pasif

Meskipun tidak secara langsung memiliki kebiasaan merokok, perokok pasif atau orang yang terpapar asap rokok memiliki risiko sama besarnya dengan perokok aktif. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu berada di lingkungan dengan udara bersis dan minim polusi udara.

  • Terpapar zat kimia

Orang yang terpapar zat kimia di lingkungan kerja juga memiliki risiko terkena penyakit kanker paru-paru, biasanya adalah orang yang bekerja di lingkungan tambang minyak bumi. Jadi pastikan menggunakan perlengkapan kerja yang tepat untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Tak hanya pekerja, seseorang yang tinggal di rumah tua dan sudah rusak berisiko juga mengalami paparan zat kimia. Radon merupakan gas radioaktif yang diproduksi secara alami saat uranium dan radium terurai pada tanah, bebatuan hingga air.

Radon dapat muncul pada bangunan melalui celah-celah bangunan. Jenis rumah yang berisiko melepaskan radon adalah rumah tanpa sirkulasi udara serta rumah yang dibangun di atas tanah yang mengandung uranium dan radium.

  • Memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru

Orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru selanjutnya adalah orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker paru-paru.

Jika ada diantara keluargamu mengidap penyakit ini, maka kamu perlu waspada terhadap kesehatan. Pastikan untuk menghindari rokok, polusi udara serta paparan zat kimia untuk menurunkan risiko kanker paru-paru.

Itulah siapa yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru. Untuk menghindari risiko terkena penyakit ini, dapat dilakukan mulai dari hal kecil, seperti menghentikan kebiasaan merokok. Selain bermanfaat untuk diri sendiri, hal tersebut juga bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita.

7 Tanda-tanda Hamil Kembar, Bedakah dengan Hamil Biasa?

Bagi beberapa orang, kehamilan kembar adalah hal yang diidam-idamkan. Hal itu membuat banyak ibu hamil penasaran apakah bayi yang dikandung merupakan bayi kembar atau bukan. Meski kehamilan kembar baru bisa dipastikan dengan USG, kamu juga bisa mendeteksi tanda-tanda hamil kembar lewat beberapa kriteria di bawah ini.

Yuk, baca artikelnya untuk mengetahui tanda-tanda hamil kembar!

1. Kenaikan berat badan tidak seperti kehamilan normal

Saat hamil anak kembar, kamu akan mengalami lebih banyak kenaikan berat badan daripada kehamilan biasa. Ini karena kamu mengandung lebih dari satu bayi yang berarti lebih banyak plasenta, air ketuban, dan kalori yang kamu konsumsi.

Dilansir dari WebMD, berat badan ibu yang hamil satu anak biasanya akan naik kira-kira 11 kilogram. Lebih berat lagi, ibu yang hamil kembar berat badannya akan naik sekitar 13,5 hingga 16 kilogram.

2. Tingginya kadar hormon hCG

Human chorionic gonadotropin atau hCG adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh ketika hamil. Hormon inilah yang dideteksi dalam urin ketika kamu melakukan tes kehamilan di rumah.

Alat tes kehamilan yang biasa kamu pakai di rumah untuk mengetahui awal kehamilan bisa mendeteksi keberadaan hormon hCG. Namun, alat itu tidak dapat mengetahui kadarnya. Hormon hCG bisa diketahui kadarnya melalui tes darah. Jika kadarnya tinggi, ada kemungkinan tanda-tanda hamil kembar.

3. Tingginya kadar AFP

Pemeriksaan hormon hCG biasanya dilakukan di awal kehamilan. Setelahnya, ada juga pemeriksaan alpha fetoprotein atau AFP. AFP adalah protein yang diproduksi janin saat hamil. Melalui pemeriksaan AFP, kamu dapat mendeteksi adanya kelainan kromosom atau cacat janin.

Tingginya kadar AFP tidak hanya berarti adanya cacat pada janin. Kadar alpha fetoprotein yang tinggi bisa juga terjadi karena ibu mengandung bayi kembar.

4. Morning sickness yang parah merupakan salah satu tanda-tanda hamil kembar

Morning sickness adalah kondisi ketika ibu hamil merasa mual dan muntah. Kondisi ini normal dan biasanya dialami oleh ibu hamil pada trimester awal kehamilan.

Pada ibu yang hamil kembar, morning sickness bisa terjadi lebih parah. Penyebabnya adalah kadar hormon yang lebih tinggi daripada kehamilan biasa.

5. Sering mengalami kelelahan

Selain morning sickness, tanda-tanda hamil kembar lainnya adalah sering lelah, sakit punggung, dan sakit pada ulu hati. Rasa sakit dan tak nyaman tersebut membuat ibu hamil kembar jadi sulit tidur.

Ibu hamil kembar juga lebih berisiko terkena anemia dan pendarahan setelah melahirkan. Jika kamu sedang hamil kembar, jangan lupa istirahat yang cukup, ya.

6. Memenuhi faktor penentu hamil kembar

Apakah kamu adalah anak kembar? Apakah seseorang di keluargamu adalah anak kembar? Jika kamu menjawab iya untuk salah satu pertanyaan tersebut, ada kemungkinan janin yang kamu kandung saat ini adalah anak kembar.

Selain karena faktor keluarga, kamu bisa jadi mengandung bayi kembar jika:

  • Berhubungan ketika sedang menyusui atau mengonsumsi pil pengontrol kehamilan. Kedua hal itu akan meningkatkan hormon yang bisa memperbesar peluang hamil kembar.
  • Hamil di usia 30 hingga 40 tahun. Semakin dewasa usia, semakin tidak teratur siklus ovulasi. Jika ovulasi tidak teratur, kamu bisa saja melepaskan dua telur dalam waktu yang bersamaan.
  • Mengikuti program hamil, contohnya in vitro fertilization atau IVF. IVF bisa menstimulasi ovarium untuk melepaskan lebih dari satu telur sekaligus. Sehingga, peluang hamil kembar pun meningkat.
  • Memiliki indeks massa tubuh lebih dari 25.

7. Pastikan dengan pemeriksaan USG & denyut jantung

Tidak ada cara terbaik untuk mengetahui tanda-tanda hamil kembar selain dengan melakukan USG dan pemeriksaan denyut jantung.

Denyut jantung janin bisa diketahui menggunakan stetoskop, fetoskop, dan doppler. Jika dokter atau bidan mendengar dua denyut jantung, bisa jadi ibu hamil kembar. Namun, cara ini sering kali tidak akurat karena mendengar dua denyut jantung tidak mudah.

Konfirmasi lebih lanjut bisa dilakukan dengan USG. Apakah tanda-tanda hamil kembar trimester 1 bisa dideteksi? Kenyataannya, bayi kembar biasanya baru akan terdeteksi ultrasound di usia kehamilan 10 hingga 12 minggu.

Kehamilan kembar membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra. Jika kamu sedang mengandung bayi kembar, jagalah tubuh tetap sehat. Makan makanan yang bergizi, minum air yang cukup, istirahat cukup, dan lakukanlah pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Kamu Perlu Tahu, Inilah Perawatan Impetigo pada Anak

Impetigo merupakan jenis infeksi kulit yang umum terjadi pada anak. Impetigo sering terjadi di tangan, wajah dan area popok. Impetigo memang bukan penyakit serius, namun infeksi ini dapat menyebar dengan cepat. Meskipun begitu, impetigo pada anak dapat membuatnya menjadi tidak nyaman.

Berikut adalah ulasan mengenai penyebab dan cara mengatasi impetigo yang terjadi pada anak.

Tentang Impetigo

Impetigo adalah salah satu jenis infeksi kulit yang dapat dengan mudah menular dan menyebar di kulit. Impetigo ditandai dengan adanya bercak merah dan kulit yang melepuh. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini tentu dapat membuat anak tidak nyaman sehingga menjadi rewel karena rasa gatal. Meskipun umum terjadi, jika tidak segera ditangani akan menjadi semakin parah.

Impetigo pada anak sering terjadi saat berusia 2 hingga 5 tahun, namun infeksi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Penyebab Impetigo

Yang menjadi penyebab utama impetigo pada anak adalah infeksi bakteri, seperti bakteri Streptococcus dan Staphylococcus. Penularan impetigo dapat melalui kontak langsung anak dengan penderita impetigo, namun bisa juga terjadi karena kontak dengan benda-benda yang tekontaminasi bakteri, seperti mainan dan pakaian.

Penyebab lain impetigo pada anak adalah gigitan serangga, luka bakar, lecet pada kulit serta eksim. Impetigo juga bisa terjadi pada kondisi kulit yang sehat, yaitu ketika anak sedang terserang flu atau demam. Dalam kondisi tersebut, kulit hidung dapat terkelupas sehingga membuka jalan bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi pada kulit.

Jenis Impetigo pada Anak

Ada beberapa jenis impetigo pada anak, yaitu:

  • Impetigo nonbulosa

Jenis impetigo ini sering dialami oleh anak-anak. Infeksi ini ditandai dengan munculnya lepuhan di sekitar wajah atau hidung dan mulut. Kemudian, lepuhan tersebut akan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Lepuhan tersebut dapat dengan mudah pecah karena gesekan dengan pakaian atau tergaruk. Setelah iu, cairan yang keluar dari lepuhan itu bisa mengiritasi bagian kulit di sekitarnya. Hal itu dapat menyebabkan kulit menjadi merah, kemudian akan menciptakan bekas luka berwarna cokelat.

Dalam kasus lain yang lebih parah, impetigo nonbulosa bisa muncul dengan tanda yang lain, seperti lemas, demam, kelenjar getah bening yang membengkak serta nyeri.

Impetigo jenis nonbulosa umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri, namun terasa sangat gatal sehingga anak akan merasa tidak nyaman dan selalu ingin menggaruk kulitnya.

  • Impetigo bulosa

Jenis yang kedua adalah impetigo nonbulosa. Jenis yang ini tidak umum terjadi pada anak tetapi dapat menyerang bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan dapat menyebabkan lepuhan yang besar hingga berukuran 2 cm.

Lepuhan tersebut biasanya terjadi di lipatan tubuh seperti siku, letiak, lutut serta selangkangan. Jika dibandingkan dengan jenis nonbulosa, impetigo bulosa lebih sering menimbulkan rasa sakit pada anak sehingga anak menjadi lebih sering rewel.

Mengatasi Impetigo pada Anak

Jika anak terserang impetigo, sebaiknya segera membawanya ke dokter supaya diperiksa dan diresepkan obat. Setelah mengetahui kondisi anak, dokter akan meresepkan obat, biasanya berupa salep, tablet dan sirop.

Selain memberikan antibiotik, dokter juga akan memberikan obat Pereda gatal seperti bedak caladine atau antihistamin.

Supaya impetigo segera pulih, sebaiknya ibu memantau anak agak anak tidak menggaruk kulitnya. Ibu juga harus memeprhatikan kebersihan tubuh anak serta lingkungan dan pakaian anak.

Itulah ulasan tentang cara mengatasi impetigo pada anak. Selalu jaga kebersihan supaya buah hati tidak terserang infeksi impetigo ya, bunda.

Apa Itu Postpartum? Cegah Ibu Depresi Pasca Melahirkan

Apa itu postpartum adalah informasi yang sangat penting untuk diketahui para calon ibu. Ini berguna untuk menentukan respon yang tepat pada masa pemulihan diri pasca melahirkan.

Oleh karena itu, sebaiknya ajak juga pasangan untuk memahami apa itu postpartum. Kerja sama dalam keluarga sangat berguna untuk mendukung para ibu melalui masa ini dengan kondisi fisik dan psikis yang sehat. 

Mengenal Postpartum

Sebagian orang mengenal masa postpartum dengan istilah masa nifas. Ini adalah waktu di mana ibu baru saja melahirkan dan sedang dalam proses pemulihan fisik. Ini menajdi salah satu fase berat bagi seorang wanita. Pada masa inilah wanita mesti beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu guna merawat bayi sembari memulihkan diri sendiri.

Oleh karena itu, tidak jarang masa postpartum ditandai dengan perubahan emosi dan suasana hati. Pasca melahirkan adalah masa rawan bagi ibu mengalami tekanan psikis. Sensitif, mudah marah, bahkan menangis tanpa sebab yang jelas, cukup sering dilaporkan sebagai gejala gangguan postpartum.

Gangguan Mental pada Masa Postpartum

  1. Baby Blues

Ibu postpartum adalah  ibu dengan gangguan mental yang cukup berat. Ini berbeda dengan ibu yang mengalami baby blues. Baby blues sendiri adalah salah satu gangguan mental yang bisa muncul pada masa postpartum. 

Baby blues sebenarnya disebut dengan Postpartum Blues (PPB) atau Maternity blues. Baby blues hanya menyerang ibu pada dua hingga empat belas hari pasca melahirkan. 

Postpartum blues juga dianggap postpartum normal di mana pada masa ini ibu mengalami masa penyesuaian secara fisik dan mental. Dukungan pasangan dan keluarga umumnya bisa efektif membantu ibu melalui masa ini. 

  1. Postpartum Depression

Gangguan postpartum yang lebih serius dibanding baby blues disebut dengan postpartum depression. Selain dilihat dari masa menyerangnya, kondisi ini menunjukkan gejala yang lebih berat dibanding baby blues. Gejalanya meliputi:

  • Menyerang di masa lebih dari dua minggu pasca persalinan hingga beberapa bulan
  • Merasa tidak tertarik pada bayi atau merasa tidak terikat secara emosional
  • Menangis sepanjang waktu, seringkali tanpa alasan yang jelas
  • Merasa tidak berharga, putus asa, dan tidak berdaya khususnya terkait hal yang melibatkan hubungan ibu dan bayi
  • Sulit tidur atau sebaliknya, terlalu banyak tidur
  • Mengalami kecemasan berlebihan atau bahkan serangan panik (panic attack)
  • Merasa bersalah karena merasa dirinya tidak cukup bahagia akan kehadiran buah hati
  • Muncul pikiran untuk melukai diri atau bayi, dan lain-lain.

Apa itu postpartum depression bisa dipastikan dengan cara konsultasi dengan dokter. Ibu yang mengalami ini mungkin membutuhkan sesi konsultasi khusus atau bahkan konsumsi obat tertentu.

  1. Postpartum Psychosis

Ini adalah kondisi gangguan yang lebih parah dan sering menyerang pada tiga bulan pertama pasca melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan halusinasi dan delusi.

Kebanyakan ibu yang mengalami ini dilaporkan merasa mendengar hal-hal tertentu seolah ada yang mengajaknya bicara hingga memercayai hal-hal yang tidak rasional. Wanita yang mengalami psikosis postpartum membutuhkan perawatan medis segera. 

Bagi para ibu yang merasa mengalami gangguan postpartum, dokter mungkin akan memasukkan gejala pada jenis postpartum tertentu. Selain tiga istilah tersebut, kamu mungkin juga akan mendengar istilah Postpartum anxiety, Postpartum trauma, atau Postpartum mania. Semua itu hanya dapat dipastikan dengan konsultasi ahli. 

Peran pasangan dan keluarga sangat penting untuk mendukung ibu melalui masa postpartum. Ajak pasangan untuk terlibat atau membantu dalam mengurus bayi dan jangan ragu meminta bantuan dari keluarga, kerabat, ataupun teman. 

Luangkan waktu untuk diri sendiri saat ibu merasa membutuhkan “Me time”. Jangan lupa, rutin melakukan kontrol pasca melahirkan juga menjadi kunci untuk mendapat informasi tepat mengenai apa itu postpartum dan bagaimana cara terbaik melaluinya. 

7 Makanan Pencegah Flek Saat Hamil yang Baik Dikonsumsi

Saat awal kehamilan, seorang wanita bisa mengalami flek atau munculnya bercak darah pada vagina. Bercak darah ini mungkin sering dianggap sebagai pertanda keguguran, tapi yang sesungguhnya terjadi adalah hal-hal seperti melekatnya sel telur pada vagina, infeksi, dan ketidakstabilan hormon kehamilan. Ada beberapa makanan pencegah flek saat hamil yang bisa Anda konsumsi. Simak penjelasan berikut:

Daftar Makanan yang Bisa Mencegah Flek Saat Hamil

Beri

Aneka buah beri seperti strawberry, blueberry, dan raspberry memiliki berbagai kandungan nutrisi yaitu antioksidan, kalium, asam folat, dan serat. Dengan kandungan tersebut, beri sangat cocok dikonsumsi oleh wanita di masa kehamilan karena dapat mencegah anemia setelah mengalami flek serta dapat melancarkan pencernaan.

Pepaya

Pepaya merupakan buah yang mudah didapat karena banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Buah ini mengandung sejumlah nutrisi baik seperti asam folat, vitamin (A, B, C, dan K), serta antioksidan.

Kandungan folat dalam pepaya sangat baik untuk menjaga kesehatan janin dan mencegah terjadinya anemia terutama untuk mereka yang mengalami flek. Selain itu, vitamin pada pepaya juga berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh.

Kurma

Buah yang banyak dikonsumsi saat bulan puasa ini ternyata sangat cocok dijadikan makanan pencegah flek saat hamil. Kurma diketahui mengandung senyawa potuchsin yang berfungsi untuk menyempitkan pembuluh darah sehingga bisa meredakan efek dari flek. Selain itu, kurma juga penting untuk mencegah anemia yang mungkin terjadi setelah mengalami flek.

Kiwi

Kiwi diketahui mengandung vitamin K sebagai nutrisi utama. Vitamin K dalam kasus flek saat hamil dapat membantu pembekuan darah sehingga bisa mencegah keluarnya lebih banyak darah. Selain itu, vitamin K juga bisa bantu memberikan nutrisi untuk kesehatan janin dalam kandungan.

Alpukat

Buah yang kaya akan kandungan lemak nabati ini juga bisa menjadi makanan pencegah flek saat hamil. Kandungan vitamin K di dalamnya mencegah pendarahan yang lebih parah. Sementara itu, folat dan kalium di dalamnya sangat baik untuk menjaga kesehatan janin. Selain kandungan yang telah disebutkan, alpukat juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin B, C, dan E, serta tinggi serat.

Pisang

Pisang mengandung vitamin B dan C yang baik dikonsumis saat awal kehamilan. Vitamin C dapat membantu menjaga ketahanan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah mengalami pendarahan. Sementara itu, vitamin B yang terkandung bisa bantu mengatasi morning sickness atau rasa mual yang terjadi selama kehamilan.

Jambu Biji

Jambu biji dikenal kaya akan vitamin C yang tinggi. Vitamin C mampu menjaga daya tahan tubuh dan mencegah flek yang lebih parah. Selain itu, jambu biji diperkaya akan kandungan askorbat dan asam folat yang penting untuk pertumbuhan janin. Jambu biji juga mengandung serat yang baik bagi pencernaan serta berbagai vitamin lain seperti vitamin A, B2, dan E.

Cara Lain Mengatasi Flek Saat Hamil

Selain mengonsumsi makanan yang menyehatkan, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi flek hitam saat hamil, yaitu:

  • Memastikan mulut rahim tidak mengalami iritasi yang merupakan salah satu penyebab utama flek.
  • Banyak beristirahat dan menghindari kegiatan berat untuk mengurangi keparahan flek.
  • Berhenti melakukan hubungan seksual setidaknya sampai flek terhenti agar tubuh tidak kelelahan.
  • Menjaga kebersihan vagina agar terhindar dari infeksi virus serta bakteri.
  • Mencukupi asupan cairan harian yaitu delapan gelas agar tubuh selalu terhidrasi.

Itulah beberapa rekomendasi makanan pencegah flek saat hamil berikut cara lain untuk mengatasinya.

Sumber:

https://www.nutriclub.co.id/article-kehamilan/kesehatan/informasi/tips-mengatasi-flek-saat-kehamilan-pertama

https://www.haibunda.com/kehamilan/20210607161820-49-218401/7-buah-untuk-mencegah-pendarahan-saat-hamil-bunda-perlu-tahu

https://www.prenagen.com/id/ini-lho-5-makanan-pencegah-flek-saat-hamil

https://www.orami.co.id/magazine/makanan-pencegah-flek-saat-hamil